62 Calon Kepala Sekolah Selesai Jalani Pelatihan
Sumbawa Barat – Penapewarta
Sebanyak 62 guru mulai tingkat sekolah TK hingga SMP di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kini berhak mengantongi sertifikat layak menjadi kepala sekolah. Ini setelah mereka selesai menjalani pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang diadakan Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) KSB bekerja sama Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Kepala Sekolah (LPPKS).
Kegiatan pelatihan itu sendiri telah digelar sejak 3 bulan lalu. Para peserta mengikuti serangkaian materi hingga total 300 jam pertemuan.
“Alhamdulillah ini hari terakhir. Dan seluruh peserta bisa melalui semuanya sampai hari ini,” kata kepala Dinas Dikbud KSB, H. Mukhlis dalam laporannya pada kegiatan penutupan diklat, Rabu (23/6).
Menurut H. Mukhlis, pelatihan calon kepala sekolah ini sangat penting dilaksanakan. Sebab untuk memperoleh Nomor Induk Kepala Sekolah (NUKS) sebagai syarat menjadi kepala sekolah harus melalui pelatihan dan rangkaian pembekalan.
“Dan inilah bentuk kegiatannya,” terangnya seraya menambahkan, agenda diklat tersebut selaligus merupakan upaya dinas memenuhi kebutuhan tenaga kepala sekolah.
“Kita kekurangan kepala sekolah dan dengan selesainya teman-teman diklat ini, maka kekurangan itu bisa sedikit tertutupi,” sambung H. Mukhlis.
Sebenarnya lanjut mantan Asisten I Setda KSB ini. Kekurangan tenaga pendidik dan kependidikan tidak saja pada kepala sekolah. Guru, tenaga administrasi sekolah, laboran, pustakawan hingga pengawas sekolah juga masih terjadi.
“Untuk pengawas sekolah pak Wabup kami laporkan sangat kurang sekali. Untuk TK saja hari ini cuma 1 orang. Makanya harapan kami di APBDP tahun ini usulan kita menggelar pelatihan pengawas juga disetujui,” lapornya ke wakil bupati yang turut hadir dalam acara penutupan diklat.
Sementara itu, Wabup Fud Syaifuddin dalam sambutannya sebelum menutup Diklat menyampaikan. Kepada para calon kepala sekolah yang telah mengikuti pelatihan agar menggunakan ilmunya sebaik mungkin dalam mengawal pendidikan di daerah.
“Bapak ibu ini garda terdepan mengawal wajah pendidikan kita. Jadi apa yang diperoleh di sini bisa maksimal diaplikasikan ketika kembali ke sekolah,” harapnya.
Selanjutnya Wabup menambahkan, terlepas dari ilmu yang diperoleh lewat Diklat kali ini. Ia menekankan agar para calon kepala sekolah yang telah mendapatkan pelatihan tidak jumawa. Mengaplikasikan ilmunya jika akhirnya diberi tanggung jawab memimpin sekolah dan selalu rendah hati drngan mau beli bagai ilmu kepada guru lainnya.
“Luruskan niat, manajemen diri agar tidak lupa diri. Dan terpenting bapak ibu setelah diklat ini harus berubah terutama soal disiplin,” pungkasnya. (P-10)