Dikbud KSB Pantau Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di 2 Kecamatan
Sumbawa Barat – Penapewarta
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terus melakukan pemantauan pada 18 Sekolah di dua kecamatan yang tengah melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka sejak 14 September lalu. Rencananya, pemantauan akan dilakukan selama dua minggu sepanjang simulasi pembelajaran dilaksanakan.
Kepala Dikbud KSB, Drs. H Mukhlis menjelaskan, simulasi pembelajaran dilaksanakan di 14 SD dan 4 SMP di dua kecamatan yang berstatus Zona hijau (aman) dari Covid-19. Yakni kecamatan Brang Ene dan Jereweh.
“Pantauan dilakukan setiap hari oleh tim Dikbud dan Pengawas Sekolah di sekolah binaan masing-masing. Tujuannya untuk memastikan proses belajar mengajar telah mematuhi standar protokol kesehatan covid-19,” jelas H Mukhlis, di ruang kerjanya, Jumat (18/09)
Hasil Evaluasi sementara Dikbud KSB, tiap sekolah telah menerapkan protokol standar kesehatan covid-19 selama proses belajar mengajar berlangsung. Dimana setiap sekolah melakukan Simulasi dimulai dengan pengecekan suhu tubuh siswa saat tiba di sekolah, memastikan siswa memakai masker dan mencuci tangan hingga jarak antar siswa selama pembelajaran.
“Setiap Sekolah melaksanakan maksimal 4 jam pembelajaran dengan 2 atau tiga mata pembelajaran sehari, dan tiap kelas diisi maksimal 50 persen dari kapasitas kelas,” urai H Mukhlis.
Ia berharap, simulasi pembelajaran yang dijadwalkan terlaksana selama dua minggu tersebut akan membuahkan hasil yang memuaskan. Dimana hasi evaluasi akhir mampu menunjukkan jika proses belajar mengajar sukses dilaksanakan dengan mengedepankan penerapan protokol pencegahan covid-19, sehingga proses belajar mengajar tatap muka bisa dilanjutkan di dua Kecamatan tersebut.
“Jika ini berhasil, kemungkinan kita akan ujicoba juga di kecamatan lain yang masuk dalam zona kuning. Namun Kita lihat saja hasil perkembangannya nanti,” kata H Mukhlis.
Dengan digelarnya simulasi pembelajaran di 18 SD dan SMP di kecamatan Brang Ene dan Jereweh, Sekolah-sekolah yang ada di kecamatan lain telah mengajukan permintaan untuk dimulainya simulasi pembelajar. Ini ditindaklanjuti oleh Dikbud KSB dengan melakukan pemantauan atas kesiapan sekolah untuk mematuhi protokol standar kesehatan pencegahan covid-19.
“Hasil pemantauan tim Dikbud, Rata-rata sekolah sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Infrastruktur seperti tersedianya tempat cuci tangan dan ruang kelas serta izin orag tua sudah terpenuhi, tinggal melihat perkembangan status zona dan izin kepala daerah,” imbuh H Mukhlis. (P-01)