Disos KSB: Tak Ada Gepeng dan Anjal Di Sumbawa Barat
Sumbawa Barat – Penapewarta
Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memastikan tidak ada aktifitas Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) dan Anak Jalanan (Anjal) di bumi Pariri Lema Bariri.
Kepala Dinas Sosial KSB, dr. H Syaifuddin mengatakan, hingga memasuki bulan ke tujuh tahun ini, pemantauan terus dilakukan terhadap keberadaan gepeng dan anjal. Hasilnya nihil dan tidak ada laporan dari masyarakat.
“Alhamudillah, hingga hari ini Kabupaten Sumbawa Barat masih bebas dari gepeng dan anjal. Mudah-mudahan kondisi ini terus bertahan hingga ke depan,” kata dr. H Syarifuddin. Kamis (02/07/2020)
Keberadaan gepeng dan anjal di suatu daerah merupakan salah satu potret yang meneguhkan keyakinan adanya masalah sosial. Sumbawa Barat dibawah kepemimpinan Bupati, DR.ir.H W Musyafirin,MM dan Wakil Bupati, Fud Syaifuddin,ST, telah di daulat sebagai salah satu kabupaten terbaik Nasional dalam pemenuhan hak hak dasar masyarakat di bidang kesehatan dan kesejateraan. Sebab itu keberadaan gepeng dan Anjal di bumi pariri lema bariri perlu diantisipasi dan diminimalisir melalui pemantauan yang melibatkan stake holder terkait.
“Tim pemantauan telah dibentuk sejak lama, tim akan bergerak jika menemukan atau mendapat laporan adanya gepeng dan anjal di wilayah Sumbawa Barat,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut pencegahan dan penanganan, Dinas Sosial KSB telah mennyiapkan beberapa opsi jika ditemukan adanya gepeng dan anjal yang datang dari luar KSB. Kepada mereka akan diberikan pembinaan dan dipulangkan ke daerah asal. Begitupun halnya jika ditemukan adanya gepeng dan anjal yang berasal dari dalam KSB, Dinas Sosial akan melakukan penjangkauan dan pendekatan sosiologis serta pembinaan.
“Saat ini telah hadir 5 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) KSB. Lembaga-lembaga ini memberikan pelayanan kesejahteraan sosial pada anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak terlantar, memberikan pelayanan pengganti orang tua/wali anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi pengembangan kepribadianya,” imbuh dr. H Syaifuddin
5 LKSA dimaksud, yakni, Al balad, Baitu Sakkinah, Sahabat Bumi, Sumbawa Barat dan Al Islah. (P-01)