Distan KSB Perkirakan Produksi Padi di MT pertama 2021 mencapai 60.000 Ton
Sumbawa Barat – Penapewarta
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memperkirakan produksi padi pada Musim Tanam (MT) pertama dalam tahun 2021 akan mencapai 60.000 ton padi dari luas lahan tanam 11.000 Hektar.
Perkiraan ini didukung dengan kondisi tanaman yang siap panen, bahkan dibeberapa Kecamatan panen telah dimulai dengan hasil produksi yang cukup memuaskan, 5-6 ton perhektar.
Kepala Distan KSB melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Syaiful Ulum mengatakan, sekitar 40 persen dari 11.000 hektar luas lahan tanam telah mulai di panen sejak akhir Februari hingga Maret. Panen terus berlangsung dan puncaknya diperkirakan terjadi pada pertengahan bulan April 2021.
“Dari 40 persen lahan tanam yang telah dipanen, perhektarnya mampu produksi 5-6 ton. Sebab itu kami memperkirakan pada MT pertama ini produksi padi akan mencapai 60.000 ton,” kata Syaiful Ulum. Jumat (26-03/2021).

Menurutnya, jika produksi tetap stabil di angka 5-6 ton perhektar, maka dapat dipastikan target produksi 95.000 ton padi dalam tahun 2021 akan mampu terpenuhi, bahkan Sumbawa Barat akan tercatat sebagai kabupaten yang mampu surplus padi. Seperti diketahui bersama, penanaman dan produksi padi di Sumbawa Barat selalu terlaksana dua kali dalam satu tahun. Bahkan dibeberapa kecamatan seperti Brang Rea dan Taliwang, Tanam padi bisa dilakukan 3 kali dalam setahun.
“Sebab itu, kami yakin kalau Sumbawa Barat akan mampu surplus pada dalam tahun 2021,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk harga gabah akan tetap mengacu pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp 4.200/Kg dengan kualitas gabah kandungan air dibawah 25 persen dan ampas kurang dari 15 persen.
“Jika kualitas gabah memiliki kandungan air diatas 25 persen, tentu harganya akan kurang dari HPP. Kami berharap, dalam setiap musim panen tahun ini produksi padi terus meningkat dan menghasilkan gabah yang berkualitas,” tandasnya (P-01).