Evaluasi Internal Dikes KSB, Angka Stunting Terus Menurun
Sumbawa Barat – Penapewarta
Dinas Kesehatan (Dikes) Sumbawa Barat, mencatat adanya penurunan kasus stunting sebesar dua persen dari kondisi sebelumnya di angka 18 persen. Penurunan tersebut merupakan hasil evaluasi internal dari bidan desa di masing-masing Puskemas.
“Memang hasil evaluasi internal kami, angka stunting kita sudah di angka 16 persen dari jumlah kelahiran bayi dan balita. Sehingga kami sangat optimis target 14 persen tahun 2024 bisa tercapai,” kata Kepala Dikes KSB, H Tuwuh S. Ap, Senin (15/03/2021).
Meski penurunan angka stunting tersebut sifatnya hasil evaluasi internal, namun upaya tersebut sangat diapresiasi karena apa yang dilakukan selama ini membuahkan hasil. Kendati demikian, hasil Riskesdas tetap akan menjadi acuan untuk memastikan trend kasus stunting. Bahkan sejumlah program untuk mendukung penurunan kasus tersebut terus digalakkan guna mengejar target yang sudah ditetapkan.
“Memang 16 persen kasus stunting belum diakui karena baru sebatas internal, sehingga kami masih harus menunggu hasil Riskesdas untuk memastikan data itu,” jelasnya.
Kendatipun hasil Riskesdas nantinya tidak sama dengan hasil evaluasi internal, lanjut H Tuwuh, pihaknya sangat berharap bisa bertahan di 18 persen. Karena untuk bisa turun dari angka itu, sangat berat karena dianggap sudah berada di posisi aman. Terlebih lagi saat ini untuk penanganan masalah stunting sudah diambil alih Bappeda tidak lagi Dikes. Sehingga Bappeda yang akan mengatur rincian belanja masing-masing SKPD untuk penanganan stunting sesuai dengan target. Termasuk memaksimalkan peran dana desa (DD) untuk fokus penanganan stunting.
“Kalaupun tidak sama dengan hasil evaluasi di internal kami, minimal kita bertahan di 18 Persen sudah sangat bagus. Karena untuk kembali turun dari angka tersebut sangat sulit tercapai,” pungkasnya.(P-01)