Pembelajaran Tatap Muka Bisa Terlaksana jika Penuhi 4 Syarat Ini
KSB Baru Penuhi 2 Syarat
Sumbawa Barat – penapewarta
Sejak dimulainya ajaran baru sekitar Mei 2020, semua sekolah jenjang SD-SMP di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah menerapkan program Pendidikan Jarak Jauh (PPJ). Program ini kemungkinan masih akan terus diterapkan jika pandemi virus Corona masih melanda wilayah Sumbawa Barat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) KSB, H Mukhlis, menjelaskan, untuk memulai pembelajaran tatap muka diperlukan 4 syarat mutlak yang harus dipenuhi. Keempat syarat ini melibatkan orang tua siswa, kesiapan sekolah, kesiapan wilayah dan persetujuan kepala daerah.
“Baru dua syarat yang terpenuhi. Pertama, izin dari orang tua atau wali murid. Kedua, kesiapan sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan mengedepankan protokol. Kesehatan,” jelas H Mukhlis, saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (28/08/2020)
Untuk syarat ketiga, gugus tugas Covid-19 KSB mematikan bahwa Sumbawa Barat sudah berada dalam Zona aman dari virus corona. Syarat ini belum terpenuhi, begitupun dengan syarat ke empat, yakni persetujuan dari Kepala Daerah.
“Jika empat syarat ini sudah terpenuhi, maka pembelajaran tatap muka di Kabupaten Sumbawa Barat sudah bisa dilakukan,” urainya.
Ia menambahkan, seluruh SMP Negeri dan Swasta yang ada di KSB sudah sangat siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Ini bisa terlihat dengan tersedianya fasilitas cuci tangan di setiap ruang kelas. Fasilitas ini nantinya akan ditingkatkan sesuai protokol kesehatan jika pembelajaran tatap muka sudah bisa dilaksanakan.
Lanjutnya, sekitar 80 persen lebih dari orang tua peserta didik memberi izin kepada anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka. Kedepan, jika pembelajaran tatap muka sudah bisa dilaksanakan, maka sekolah juga akan menerapkan PPJ untuk siswa yang tidak mendapat izin dari orang tua.
“Nantinya, Sekolah akan menerapkan protokol sehatan dalam pembelajaran tatap muka. Jam pembelajaran dalam tiap kelas akan disesuaikan. Tiap kelas maksimal diisi 50 persen dari jumlah siswa kelas dan kemungkinan akan dibagi siswa sekolah pagi dan sore,” imbuh H Mukhlis.
“Mudah-mudahan virus Corona cepat berlalu, agar semua siswa di Kabupaten Sumbawa Barat bisa mengikuti pembelajaran tatap muka seperti dulu lagi,” tandas H Mukhlis mengakhiri.(P-01)