Tekan Kerugian Akibat Gagal Panen, Distan KSB Ajak Petani Jagung Manfaatkan Program AUTJ
Sumbawa Barat – Penapewarta
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengajak seluruh Petani Jagung yang ada di bumi Pariri Lema Bariri untuk memanfaatkan program Asuransi Usaha Tani Jagung (AUTJ) guna mengurangi kerugian akibat gagal panen.
Kepala Distan KSB melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Syaiful Umum mengatakan, program AUTJ di Sumbawa Barat mendapat subsidi dari Pemerintah Daerah sebesar 25 persen atau Rp 50.000,- perhektar. Setiap peserta hanya membayar Rp 150.000,- perhektar dan akan mendapat ganti rugi Rp 10.000.000,- jika kerusakan tanaman lebih dari 75 persen.
“Tahun ini Pemerintah Daerah telah menyiapkan Subsidi untuk 4000 Hektar lahan Jagung. Kami berharap ini dapat dimanfaatkan dengan baik agar petani tidak terlalu terbebani saat mengalami gagal panen,” kata Syaiful Ulum, di ruang kerjanya. Selasa (23/03/2021).
Dijelaskan, menjadi peserta AUTJ sama halnya saat mendaftar sebagai peserta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Tiap peserta berkewajiban melaporkan tanamannya melalui PPL setempat dan berhak mengajukan klaim asuransi sesuai dengan kerusakan tanaman.
Untuk Program AUTJ sendiri, telah disosialisasikan kepada para petani jagung sejak 2020 lalu. Sayangnya, program ini belum mendapat respon yang positif. Mungkin karena dalam kurun waktu setahun terakhir, para petani jagung berhasil panen tanpa mengalami kerugian, sehingga pada tahun ini petani lebih memilih tidak mengikuti program AUTJ.
“Kita tidak pernah tahu kapan musibah itu datang. Namun kita harus mempersiapkan diri agar pada saat musibah itu datang kita telah siap dan meminimalisir resiko kerugian. Tahun ini di musim tanam pertama tanaman jagung, kami mendata ada sekitar 30 hektar lahan jagung yang terancam gagal panen akibat banjir. Jika saja lahan tanaman ini sudah diantisipasi sebelumnya melalui program AUTJ, maka petani jagung tidak akan terlalu rugi karena dapat mengajukan klaim ganti rugi,” jelasnya.
Lahan jagung gagal panen seluas 30 hektar dimaksud berada di kecamatan Jereweh, dengan rincian 12 hektar di Desa Belo, 8 hektar di Desa Beru, 2 hektar di Desa Goa dan 8 hektar di Desa Dasan Anyar.
Meski demikian, Distan KSB berkomitmen untuk tetap membantu petani jagung yang mengalami gagal panen melalui bantuan langsung benih jagung. Bantuan ini nantinya akan dibagikan pada menjelang masa tanam kedua dalam tahun 2021.
“Semoga dengan adanya kejadian gagal panen dalam musim tanam pertama dapat dijadikan pelajaran. Dan Kami berharap pada musim tanam kedua nanti akan lebih banyak petani jagung yang mengikuti program AUTJ,” harapnya. (P-01)