Bupati KSB Letakkan Batu Pertama Pembangunan Ponpes Ibnu Hafidz
Sumbawa Barat – Penapewarta
Bupati Sumbawa Barat DR.Ir.H.W.Musyafirin.,MM melakukan peletakan batu pertama (Ground Breking) Pondok Pesanteren Ibnu Hafidz, berlokasi di Desa Pasir Putih Kecamatan Maluk. Minggu (31/07).
Kegiatan yang dirangkaikan dengan peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1444 H tersebut juga dihadiri oleh Prof. DR. Masmun Thohir Rektor UIN Mataram yang sekaligus Ketua PW NU NTB, Dr. Subhan Acim, MA Wakil Rektor UIN Mataram, DR. M.Saleh Ending Dekan Fakultas Dakwah UIN Mataram, Sekretaris Daerah KSB, Unsur Forkopimda KSB, Ketua PD. Muhammadiyah Sumbawa Barat, dan seluruh camat se-KSB
Dalam laporannya, ketua pelaksana kegiatan Abdul Azis Fatahuklllah, S.Ag menyampaikan bahwa pembangunan Pondok Pesanteren Ibnu Hafidz merupakan ikhtiar besar PCNU KSB. Untuk mengelola lembaga pendidikan yang kedepannya semakin berkembang, PC NU KSB telah membuat lembaga pendidikan Nahdatul Ulama.
“Lembaga ini nantinya akan mengelola lembaga lembaga pendidikan dari jenjang paing rendah hingga perguruan tinggi yang bernaung dibawah PC NU KSB dan termasuk di dalamnya Pondok Pesanteren. Sementara itu, lokasi Pondok Pesanteren ini kami beri nama dengan ciri khas ke NU an, seperti jalan yang kita lintasi tadi kami beri nama Jalan aswaja, dan kompleks bangunan Pondok Pesanteren ini kami beri nama Al musyafirin. Nama komplek ini memiliki folosopi yaitu bahwa keberadaan Pondok Pesanteren ini kedepannya harus selalu bergerak, mencari, dan berjuang melayani masyarakar, serta bisa bermanfaat bagi agama nusa dan bangsa. Sementara nama masjid yang akan kami bangun kami beri nama Masjid al mansyuri, dan rencana Aula akan kami beri nama Aula hasyim asyari, ‘ Jelas Abdul Azis yang juga Sekretaris PC NU Sumbawa Barat
Sebelum dilakukannya peletakan Batu Pertama, dalam kesempatan tersebut Rektor UIN Mataram memberikan ceramah Hikmah Tahun Baru Hijriah. Prof.DR. maamun thohir, M.Ag, menyampaikan bahwa sejatinya kita semua adalah musyafir yaitu para pencari jalan. Makna tahun baru Islam tidak hanya sekedar pindah, tetapi makna yang lebih substantive yaitu bahaiman kita bisa merubah tradisi jahiliyah menjadi tradisi yang seperti sekarang ini yaitu tradisi Pondok Pesanteren.
“Kita harus bisa membangun Carakhter and nation building. Kita harus bisa memantapkan hablumminallah dan juga Hablumminaannas dengan baik, dan oleh karenanya mari kita muhasabah, mumpung masih ada hadiah nafas. Ini kita ingatkan karena perjalanan kita ke akhirat sangat panjang, maka kita harus siapkan diri yaitu dengan salah satunya mendirikan Pondok Pesanteren,” paparnya
Dalam kesempatan tersebut Prof Masnun memberikan contoh teladan Rasulullah. Beliau hijrah ke Madinah, dan mempersatukan masyarakat Madinah dengan piagam madinah. Bagaimana persatuan Mujahirin dan Anshar telah dicontohkan kepada kita untuk kehidupan hari ini.
“Kita harus bisa membangun ukhuwah islamiah, ukhuwah alwathoniah, dan ukhuwah Al bashariah,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat, DR.Ir.H.Musyafirin.,MM menyampaikan alasan mengapa dirinya memantapkan hati untuk mendukung penuh pembangunan Pondok Pesanteren Ibnu Hafidz.
“Alasan saya mengapa mendukung penuh pembangunan Pondok Pesanteren ini, diawali dengan dua orang pemuda datang mememui saya, yakni Ustad Jumantri bersama kawannya. Mereka menyampaikan bahwa mereka akan membangun pondok. Terus saya Tanya, apa modal kalian mau bangun pondok. Terus mereka menjawab bahwa modal mereka adalah Masyarakat Maluk mendukung penuh. Dan saya menyetujuinya karena memang itu adalah modal besar untuk membangun pondok tersebut,” ungkap Bupati
Kemudian Bupati dalam kesempatan tersebut menekankan bagaimana agar tradisi ke NU an kita jaga. Prilaku jahiliah harus kita Hijrah. Bagaimana agar Tradisi bersendikan syara, syara bersendikan kitabullah dapat kita jaga. Hal ini telah coba ditumbuhkan dalam organisasi NU ini dengan mulai menghidupkan tradisi NU misalnya setiap malam senin kita shalawatan bersama di sekretariat.
“Kita bisa menjadi yang terbaik tetapi kita juga harus banyak berbuat baik. Kita jangan sampai menganggap sepele kebaikan-kebaikan yang kita perbuat,” terang Bupati
Dalam kesmepatan tersebut, Bupati memberi nama khusus Bukit yang menjadi lokasi pembangunan Pondok Pesanteren Ibnu Hafidz. Di atas bukit tersebut kita dapat melihat suasana Kecamatan Maluk hingga Lokasi PT.AMNT dan Lokasi Pembangunan Smelter. Bukit tersebut diberi nama oleh Bupati yaitu Bukit Bangkit.
Di iringi Shalawatan, Bupati bersama para tamu undangan melakukan peletakan batu pertama (kerjasama dengan Diskominfo KSB)