Bupati Serahkan Bantuan Benih Pada Kelompok Tani Terdampak Banjir
Sumbawa Barat – Penapewarta
Bupati Sumbawa Barat Dr Ir H W Musyafirin, MM menyerahkan secara simbolis bibit padi kepada para petani yang terkena dampak Banjir di kecamatan Seteluk. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula pertemuan Kantor Camat Seteluk, kamis (09/03).
Dalam sambutannya, Bupati menekankan agar terbangun pengertian diantara para petani bahwa bantuan yang diberikan jangan sampai disalah artikan. Kurangnya informasi akan menyebabkan ada petani yang menggugat karena tidak mendapat bantuan. Itu tidak boleh terjadi. “Bantuan ini sama dengan bantuan waktu banjir di Taliwang. Jadi ada bantuan dari pihak berbagai pihak yang tidak terikat, terus dibagi tapi tidak bisa semua. Ada 1.100 ton yang akan dibagikan. Soal ada yang tidak kena, itu soal lain. Karena ini bentuk kepedulian leading sektor,” kata Bupati.
Bupati selanjutnya menekankan bahwa yang lebih penting adalah ikhtiar untuk terus lakukan. Setelah ikhtiar dilanjutkan dengan introspeksi kenapa bencana terus melanda.
“Kita harus menyadari bahwa ini bukan semata – mata kehendak alam tetapi memang ada yang mengatur. Oleh karenanya kita harus syukuri apa yang ada. Kita harus bersahabat dengan alam, tidak melakukan penebangan sembarangan. Yang perlu diperhatikan juga bahwa para petani harus mengeluarkan zakat. Jangan sampai lalai dengan itu, karena ada hak orang lain. Allah bisa mengambil dengan caranya,” pesa Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Ir Muhammad Saleh, dalam laporannya mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan ke beberapa areal sawah petani yang terdampak Banjir di Desa Seran dan sekitarnya.
“Saat ini para petani yang melakukan penanam pada bulan november dan Desember adalah mereka yang terdampak. Sama halnya dengan banjir yang melanda pada 13, 14 Februari dan banjir yang melanda Desa Seran dan sekitarnya pada 7 maret,” kata Kadistan.
Dijelaskan Muhammad Saleh, bahwa Luas daerah tanam secara keseluruhan pada musim tanam pertama seluas 9.875 hektar, dan luas tanam pada kecamatan Seteluk seluas 2.594 Hektar, sementara yang sudah melakukan panen saat ini adalah wilayah Brang Ene yaitu desa Mujahidin, Desa Menemeng dan Desa Kalimantong.
“Hal lain yang sedang diproses yaitu terkait pengajuan Asuransi Usaha Pertanian (AUTP), dimana untuk KSB telah didaftarkan 5.000 hektar. Sementara yang terdampak saat banjir 13, 14 februari seluas 858,87 hektar dan sudah dilaporkan ke Propinsi. Selain itu, dari hasil peninjauan kami juga menemukan masalah di Sapugara Bree, Meraran dan Sampir yang terendam air dan puso seluas 348,93 hektar. Dan Alhamdulillah, sawah yang terdampak banjir kemarin untuk wilayah Seran dan Seteluk atas masuk asuransi. Kemudian akibat bencana banjir kemarin, kita dibantu oleh Badan Standardisasi Insrtument Pertanian sebesar 1,5 Ton benih padi,” tandas Muhammad Saleh. (*)