Kadis Budpar KSB: Tempat dan Tema Festival Taliwang 2020 Tidak Berubah
Penapewarta – Sumbawa Barat
Puncak perayaan Festival Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tahun 2020 mendatang, masih akan dilaksanakan di sirkuit Bentiu Kelurahan Dalam kecamatan Taliwang.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) KSB, Ir. IGB Sumbawanto, M.Si saat temu wartawan di Aula kantor Budpar, Kamis (26/12/2019).
Menurutnya, tak hanya tempat pelaksanaan yang tidak berubah, tema lumpur juga akan dipertahankan karena selain unik juga menjadi ciri khas dari Festival Taliwang.
” Tempat dan temanya tetap sama, yang berubah mungkin pentasan budayanya, kalau kemarin tarian kolong mungkin tahun depan akan diganti dengan gotong royong atau budaya lokal lainnya, ” kata IGB Sumbawanto.
Festival Taliwang telah resmi masuk dalam 100 Calender of Event (CoE) Pariwisata 2020. Untuk itu diperlukan peran serta semua pihak untuk suksenya acara tersebut.
Dalam ujicoba November lalu, festival Taliwang dengan tema panggung lumpur telah menyedot perhatian cukup banyak wisatawan, baik lokal maupun luar KSB. Ini tak lepas dari upaya promosi yang dilakukan pemerintah daerah melalui Disbudpar.
Promosi wisata dalam rangkaian ujicoba festival taliwang tersebut, hanya melibatkan travel agent di pulau Dewata, Bali. Kedepan, dengan adanya tambahan promosi dari travel pulau jawa, diyakini akan mampu menarik minat wisatan dari dalam dan luar negeri.
” Untuk tahun 2020, promosi wisata akan ditingkatkan dengan melibatkan travel Agent di pulau Bali dan Jawa. Begitu juga sirkuit bentiunya akan diupayakan untuk diperluas dan di desain ulang, ” jelas IGD Sumbawanto.
Untuk desain sirkuit, Disbudpar KSB tetap akan menggandeng Instiut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, sementara untuk perluasan sirkuit akan melibatkan pihak provinsi dalam pemanfaatan hutan produksi.
” Untuk menjadikan bentiu sebagai destinasi wisata diperlukan perluasan dan desain sirkuit, ini akan kami upayakan agar keberadaan sirkuit bentiu tidak hanya digunakan pada saat festival Taliwang saja, namun bisa juga digunakan untuk kegiatan lainnya, ” demikian IGB Sumbawanto. (P-01)