Antisipasi Mudik Lebaran, Dikes KSB Siapkan Tiga Posko Pemantauan
Sumbawa Barat – Penapewarta
Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyiapkan tiga posko pengawasan guna mengontrol kedatangan warga menuju KSB selama pra hingga 7 hari pasca lebaran.
Kepala Dikes KSB yang juga selaku juru bicara Satgas Covid-19, H Tuwuh menyampaikan, ketiga posko pemantauan mudik itu masin-masing akan ditempatkan di pelabuhan Poto Tano kecamatan Poto Tano, terminal Tana Mirah kecamatan Taliwang dan di kecamatan Maluk.
“Kita tempatkan posko di Poto Tano dan Maluk karena dua kecamatan tersebut merupakan pintu masuk pendatang dari luar. Sementara untuk posko di Taliwang akan dijadikan sebagai pusat distribusi pemudik ke sejumlah kecamatan,” terangnya kepada wartawan, Senin (3/5).
Sesuai jadwal, posko akan secara efektif diaktifkan mulai tanggal 6 hingga 17 Mei. Untuk tiap posko, akan diisi personil Polri dan petugas kesehatan dengan dilengkapi fasilitas pemeriksaan kesehatan terutama dalam upaya pencegahan Covid-19.
“Tiap posko kita tempatkan 2 orang petugas medis dan pihak kepolisan serta TNI. Selain itu akan disiagakan 1 unit ambulance ditiap posko” paparnya.
Diakuinya, secara nasional selama tanggal 6 hingga 17 Mei telah ditetapkan pemberlakuan peniadaan aktivitas perjalanan antar daerah (mudik). Meski demikian, posko pemantauan tetap perlu dibentuk mengingat mobilisasi masyarakat antar wilayah dalam kabupaten tidak dapat dihindari selama libur lebaran.
“Warga pasti bepergian untuk silaturahmi atau berkunjung ke lokasi wisata. Makanya selain posko, pemantauan juga kita lakukan secara mobile PSC (public service center),” bebernya.
Ditanya apakah aktivitas perjalanan warga benar-benar ditutup selama waktu peniadaan kegiatan mudik? Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KSB ini mengungkapkan, berdasarkan hasil koordinasi terakhir dengan provinsi bahwa tetap ada kegiatan bepergian yang dapat ditolerir. Dicontohkannya, perjanan dinas pegawai pemerintah, perjalanan untuk tujuan pengobatan dan medis, kunjungan duka serta perjalanan kedaruratan lainnya. Selain itu perubahan bisa saja terjadi dengan melihat perkembangan di lapangan.
“Sementara ini seperti itu instruksi provinsi. Tapi kami dengar mungkin ada perubahan lagi ya sebab rencananya perjalan antar pulau (lombok – sumbawa) tidak bisa juga karena akan ada penutupan penyeberangan umum selama peniadaan mudik,” tandas H. Tuwuh.