Luas Lahan Gagal Panen Padi di KSB bertambah Menjadi 450,17 Hektar
Sumbawa Barat – Penapewarta
Luas lahan gagal panen padi di Kabupaten Sumbawa Barat yang semula 337,59 Hektar kini menjadi 450,17 hektar.
Kepala Dinas Pertanian KSB melalui Kabid Tanaman Pangan Syaiful Ulum SP, menerangkan, penambahan luas lahan gagal panen disebabkan karena adanya gagal panen di kecamatan Jereweh dan Kelurahan Menala Taliwang.
“KSB sedang puncaknya musim kemarau, jika ini berlanjut, lahan pertanian yang mengalami gagal panen kemungkinan akan terus bertambah,” terang Syaiful Ulum.
Ia menambahkan, faktor utama adanya lahan gagal panen adalah karena kemarau panjang serta tidak adanya sumber mata air yang bisa dimanfaatkan oleh para petani untuk mengairi lahan. Apalagi saat ini puncaknya musim kemarau sehingga ratusan hektar lahan tidak bisa diselamatkan.
Terlebih lagi daerah-daerah yang dinyatakan Puso saat ini rata-rata bersifat tadah hujan. Kalaupun dibantu dengan mesin air yang sudah didistribusikan ke petani juga tidak bisa maksimal, karena tidak ada sumber mata air.
“Rata-rata lahan yang puso ini jauh dari sumber air sehingga kesulitan untuk diselamatkan. Kalaupun kami bantu dengan mesin air tidak akan bisa maksimal karena sumber airnya tidak tersedia,” imbuhnya.
Menurutnya, masalah terbesar yang dihadapi para petani saat ini yakni minimnya sumber mata air. Pihaknya juga belum bisa optimal membantu dengan menyediakan sumber mata air, baik itu sumur bor dalam maupun sumber air permukaan. Terpangkasnya sejumlah anggaran menjadi masalah utama sehingga belum bisa ditangani maksimal.
Kendati demikian, pihaknya mengaku sudah menyiapkan pola lain membantu petani yakni dengan program AUTP. Bahkan lahan yang saat ini mengalami gagal panen juga sudah diansuransikan dan saat ini masih berproses.
“Masalah kekeringan yang terjadi saat ini sudah menjadi masalah klasik tetapi belum maksimal kita tangani. Makanya kami siapkan program AUTP untuk membantu petani sehingga kerugian akibat musim kemarau bisa diminimalisir,” tandasnya (p-01)