PARIWISATASOSBUD

Tarian Karya Indra Jaya dan Surdiana Akan Meriahkan Festifal Taliwang 2019

Penapewarta – Sumbawa Barat

Tari Barinas karya H Indra Jaya serta Tari Kolong dan Tari Barapan Kebo Karya Surdiana merupakan tiga tarian yang akan ditampilkan dalam gelaran festival Taliwang November 2019.

Tiga tarian dibawah asuhan penata tari dan koreografer kenamaan Eko Suprianto atau yang lebih akrab dengan nama eko pece tersebut, diharapkan akan mampu menyedot perhatian warga Sumbawa Barat khususnya, dan wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara.

Selain unik karena dimainkan dalam lumpur, tarian akan diikuti oleh 370 penari yang berasal dari kalangan pelajar SMP dan SMA serta ibu-ibu dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat.

” Selain Eko Pece, tim ISI Surakarta juga ikut ambil bagian. Para penari sudah dua kali latihan di lumpur. Sore ini juga ada latihannya di lingkungan Batu Ble Balisung Kelurahan Menala, ” kata H Indra Jaya, Kamis (24/10).

Dalam pertunjukkannya nanti, Tari Karapan kebo akan melibatkan 100 penari. Tari kolong 240 dan Tari Barinas 30 penari. Secara keseluruan tiga tarian tersebut akan melibatkan 370 penari dan itu belum termasuk pemusik dan pemandu sorak serta instruktur yg terlibat.

H Indra Jaya
Lahir di Taliwang 17 Mei 1969

Menurut H Indra Jaya, Tari Barinas atau Barinas Bentan Pamuji, ide garapan tari ini berasal dari ketokohan pahlawan Sumbawa Barat, Dea Mas Undru dalam berperang melawan penjajah. Pada masa itu, Dea Mas Undru selalu membawa Barinas (bambu yang sudah dibelah) sebagai tongkat komando.

” Pesan moral dalam tari ini, Barinas sebagai tongkat komando telah dimiliki oleh setiap manusia. Setiap individu harus mampu melawan dan menaklukkan hawa nafsu agar selamat dunia maupun akherat, ” paparnya.

Surdianah.S.Pd
Lahir di Taliwang 10 Nopember 1972.
Pengalaman berkesenian sejak duduk di Bangku SPG Negeri Mataram tahun 1990.
Mendirikan sanggar sareng Nyer tahun 2003.
Karya tari lebih kurang 46 karya

Adapun Tari kolong (sejening guci atau tempayan), diangkat dari kearifan lokal, keseharian ibu-ibu yang dengan kesabaran mengambil air ke sungai (aikorok) atau ke sumur dengan menggunakan kolong. Sementara tari Karapan Kebo diangkat dari permainan lokal mengadu ketangkasan dan kecepatan kerbau dalam mencapat target sasaran yang telah ditentukan. Permainan ini biasanya dilakukan usai panen atau sebelum memasuki masa tanam petani.

Seperti diketahui, Festival Taliwang berhasil masuk menjadi salah satu dari ‘100 Calendar of Event (COE) Nasional’ Kementerian Pariwisata tahun 2020. Masuknya Festival Taliwang dalam agenda pariwisata nasional telah diumumkan Kementerian Pariwisata pada Selasa malam 15 Oktober 2019 di Jakarta.

Saat ini Disparbud KSB sedang mempersiapkan pelaksanaan Festival Taliwang 2019 yang akan dihelat pada Bulan November mendatang. Dengan masuk menjadi bagian dari COE, maka gelaran Festival Taliwang di Tahun 2020 akan menjadi bagian dari agenda pariwisata nasional. (P-01).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *