Terkait Smelter DPRD KSB Akan Siapkan Proteksi Khusus Bagi Tenaga Kerja Lokal
Sumbawa Barat – Penapewarta
Tahap konstruksi pembangunan pabrik smleter di kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diperkirakan akan mampu menyerap ribuan tenaga kerja. Hal ini menjadi atensi khusus dari DPRD KSB dan berencana menyiapkan proteksi tenaga kerja lokal yang dituangkan dalam peraturan daerah.
Ketua DPRD KSB, Kaharuddin Umar mengatakan, kehadiran smelter nantinya akan mampu menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahtetaan masyarakat. Sebab itu komisi I DPRD telah ditugaskan untuk turun lapangan guna mengawal proses prekrutan.
“Untuk tahap konstruksinya saja, dibutuhkan sekitar 6000-7000 pekerja. Ini yang akan coba kita proteksi melalui peraturan daerah, agar tenaga kerja yang terserap lebih banyak dari KSB,” kata Kaharuddin Umar. Kamis (23/09/2021)
“Dengan terserapnya banyak tenaga kerja dari KSB, akan secara otomatis membantu pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi jumlah pengangguran,” sambungnya.

Ia menambahkan, setelah tahapan konstruksi berakhir, Smelter akan memasuki tahapan operasional dan kembali membutuhkan tenaga kerja. Hal ini juga berlaku pada industri turunannya dan diharapkan akal lebih banyak tenaga kerja asal KSB yang terserap.
“Kami berharap dalam tahap konstruksi dan operasional pabrik smelter nanti, akan menyerap lebih banyak tenaga kerja dari KSB. Sejalan dengan itu kami juga berharap agar masalah pembebasan lahan smelter bisa diselesaikan dengan cepat agar tahapan konstruksi bisa dilaksanakan sesuai jadwal,” harapnya.
“DPRD juga mendorong agar eksekutif bisa menyelesaikan apa yang menjadi kendala selama ini. Terutama terkait lahan yang masih belum dibebaskan lantaran masih ada yang menolak besaran ganti rugi. Jika masalah ini tidak kunjung tuntas sampai dengan waktu konstruksi awal dimulai dikhawatirkan akan menjadi masalah baru di kemudian hari. Makanya upaya percepatan terhadap proses pembebasan lahannya harus segera dilakukan supaya tidak menjadi penghambat nantinya,” tandasnya (*)