AMNT Akan Dongkrak Industri Pariwisata KSB
Penapewarta – Sumbawa Barat
Sektor pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat nampaknya akan mendapat perhatian khusus dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Ini ditandai dengan adanya komitmen dari perusahaan tersebut untuk menciptakan rencana induk terintegrasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata Sumbawa.
Presiden Direktur PT. AMNT, Rachmat Makkasau, mengatakan, pembangunan industri pariwisata yang berkelanjutan menjadi fokus strategi jangka panjang PT.AMNT dalam menciptakan dampak sosial. Kebijakan ini telah sesuai dengan potensi wisata pulau Sumbawa yang begitu kaya, dan sesuai dengan program prioritas pembangunan nasional.
Pariwisata dinilai mampu menciptakan lapangan kerja bagi berbagai kalangan, terutama masyarakat muda dan perempuan. Data dari World Travel and Tourism Council menyebutkan bahwa akan terdapat 18,5 juta pekerjaan di bidang pariwisata di Indonesia pada tahun 2029.
“Departemen Social Impact (transformasi Departemen Social Responsibility atau SR,red) akan fokus pada pendekatan yang lebih efektif untuk pembangunan yang berkelanjutan, terutama lewat peningkatan kapasitas masyarakat di berbagai bidang. Tujuannya, agar masyarakat tetap bisa mandiri, meskipun masa operasi tambang nantinya akan berakhir,” jelas Rachmat.
Langkah awal PT.AMNT menciptakan rencana induk terintegrasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata, telah disambut baik oleh Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Dr. IR. H. W. Musyarifin, MM. Langkah tersebit sangat diapresiasi karena dibarengi dengan digulirkannya berbagai program peningkatan kapasitas (upskilling), diantaranya pelatihan untuk menjaga sanitasi, pengelolaan sampah, hingga kewirausahaan untuk menciptakan produk khas Sumbawa.
Selain itu, ditunjang pula dengan kerja sama kolaborasi dengan institusi dan startup pendidikan ternama, seperti Universitas Bina Nusantara dan Binar Academy.
“Upaya yang dimulai PT.AMNT ini sangat kita apresiasi. Tapi menumbuhkan sektor pariwisata tidak bisa sendiri. Harus ada investor dan swasta lain, pemerintah pusat dan daerah. Tapi yang paling penting sebenarnya adalah kemauan masyarakat untuk berusaha. Jadi mari kita bersama-sama membangun wilayah kita untuk lebih maju,” kata Musyarifin.
Ia berharap, pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan ini diharapkan dapat menciptakan hingga 5.000 lapangan pekerjaan dalam 10 tahun ke depan. Selain lapangan pekerjaan, sektor pariwisata juga diharapkan dapat mendatangkan investasi dalam jumlah besar ke tanah Pariri Lema Bariri, Sumbawa Barat. (*)