Petani Melon dan Bawang Merah Akan Diberi Pelatihan Pengendalian OPT
Sumbawa Barat – Penapewarta
Dinas pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengagendakan pelatihan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) bagi petani Melon dan Bawang merah. Pelatihan ini dijadwalkan terlaksana pada bulan ketiga tahun 2022 mendatang.
Kadistan KSB melalui Kepala Bidang Penyuluhan, Hasan Basri, SP mengatakan, Tingginya permintaan dan minat petani untuk budidaya tanaman hortikultura khususnya Melon dan Bawang merah, membuat pihaknya menjadwalkan pertemuan meski baru akan terlaksana dalam beberapa bulan kedepan.
“Kami mendapat cukup banyak permintaan dari para petani yang mulai tertarik untuk budidaya Melon dan Bawang Merah. Mereka ingin mendapat pemahaman dan pelatihan penanggulangan OPT pada kedua jenis tanaman tersebut,” kata Hasan Basri. Rabu (03/11/2021)
“Waktunya mepet, lagi pula Melon dan Bawang Merah baru akan ditanami pada musim tanam kedua atau musim kemarau yang biasanya pada bulan Mei – September. Jadi kami menjadwalkannya pada tahun depan sebelum masuk musim tanam kedua,” sambungnya menjelaskan alasan tidak diberikannya pelatihan pada tahun ini.
Kendati pelatihan baru akan terlaksana pada tahun mendatang, Hasan Basri memastikan jika setiap petani yang datang berkunjung akan dilayani dan diberi pemahaman terkait dua jenis tanaman tersebut. Dimana pertumbuhan tanaman Melon biasanya akan diserang OPT berupa virus dan bakteri, sementara untuk Bawang Merah akan diserang OPT berupa ulat dan bakteri.
“Petani yang datang dan menginginkan penjelasan dan pelatihan merupakan petani yang ingin mencoba membudidaya. Jumlahnya cukup banyak dan berasal dari berbagai kecamatan. Kami selalu memberi pemahaman baik itu langsung di kantor atau melaui petugas pertanian di lapangan ” paparnya.
Ia menambahkan, hasil Budidaya Melon dan Bawang Merah dalam setahun terakhir dinilai cukup berhasil. Ini terlihat dengan banyaknya hasil panen dijual diberbagai tempat yang diminati masyarakat. Hasil panen tersebut berasal dari kecamatan Seteluk, Maluk dan Sekongkang.
“Hal ini juga menjadi alasan petani dari kecamatan lain yang ingin mencoba menanam. Petugas pertanian siap mendampingi jika itu dilakukan,” urainya.
Lebih jauh dijelaskan, penyuluhan dan pendampingan kepada petani merupakan salah satu tugas Distan KSB. Tugas ini sejalan dengan harapan pemerintah dalam upaya swasembada pangan melaui peran maksimal petugas pertanian untuk mendorong partisifasi aktif para petani.
“Untuk tahun ini, Distan telah memberikan pelatihan pengendalian OPT tanaman Pajale ( padi, jagung, kedelai). Pelatihan tidak hanya diberikan kepada petani atau perwakilan kelompok tani, tetapi juga kepada petugas khusus dan petugas pertanian. Tiap pelatihan diikuti oleh sekitar 40 orang, dan jumlah peserta tersebut juga akan sama dengan jumlah peserta pelatihan pengendalian OPT pada tanaman Melon dan Bawang Merah yang kami jadwalkan terlaksana pada tahun depan,” tandasnya. (*)